Video perkembangan dari morula ke
blastula
Blastula
merupakan bola kumpulan sel (lebih dari sama dengan 32 sel) yang masih
diselumuti oleh zona pelucida, namun bola ini membentuk suatu rongga yang
dinamakan blastocoel. Pada tahap tersebut, Mammalia membentuk struktur blastocyst,
yang ditandai oleh massa sel dalam yang berbeda dari blastula sekitarnya.
Selain itu, pada tahap blastula inilah zigot mulai diimplantasikan di dinding
uterus sang ibu.
Gambar
1. Pembelahan dan perkembangan zigot
(The,
2011)
Blastulasi
diawali dengan terbentuknya suatu rongga yang dinamakan blastocoel di
tengah-tengah kumpulan sel padat hasil morulasi. Rongga tersebut dikelilingi
oleh sel-sel trofoblast yang tersusun dalam satu lapisan. Sel-sel
trofoblast ini nantinya akan berubah menjadi jaringan-jaringan ekstraembrio,
seperti plasenta.
Setelah
itu, pada salah satu sisi dari trofoblast, akan terjadi suatu penumpukan sel,
dan daerah tersebut dinamakan ICM (Inner Cell Mass), yaitu
sekumpulan sel bakal embrio. Sel-sel ini semakin lama semakin berkembang hingga
akhirnya membentuk embrio. Sekumpulan sel ini membentuk suatu blastula khusus,
yang dinamakan blastocyst.
Gambar
Blastokista
(Sholihah,
2011)
Sel-sel
trofoblast bagian luar ICM akan membentuk gelambir-gelambir sel yang dinamakan
plasenta, yang berfungsi untuk menghubungkan embrio dengan ibu. Melalui
plasenta inilah embrio mendapatkan nutrisi. Selain itu, dengan adanya plasenta,
blastula tersebut dapat diimplantasikan di dinding uterus sang ibu, sehingga perkembangan
selanjutnya dapat segera terlaksana.
Gambar 2. Pembelahan dan perkembangan zigot
(The, 2011)
Sumber:
Sholihah,
A. (2011). Embryo Yatim Piatu. [Online]. Tersedia: http://blogs.itb.ac.id/sholihah/2011/11/
[7 April 2013]
The,
Jessica. (2011). G. Fertilisasi & Embriogenesis. [Online]. Tersedia:
http://jesicatheblog.blogspot.com/2011/01/g-fertilisasi-embriogenesis.html
[1 Maret 2013]
0 komentar:
Posting Komentar