Kamis, 04 April 2013

ORGANOGENESIS

Posted by Devi Nur Silvia On 21.24 | No comments



Proses Terbentuknya Manusia  


Organogenesis mengubah massa amorf sel menjadi organ lengkap dalam pengembangan embrio. Sel-sel dari suatu daerah organ pembentuk mengalami perkembangan diferensial dan gerakan untuk membentuk primordial organ, atau anlage. Organogenesis merupakan proses gabungan dua periode, yaitu periode pertumbuhan antara dan periode pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara terjadi transformasi dan diferensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif hingga menjadi bentuk definitif. Sedangkan pada periode pertumbuhan akhir, embrio akan mengalami penyelesaian pertumbuhan (Anonim, 2013).
Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk  jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh, dimana proses ini disebutorganogenesis. Tahapan organogenesis diantaranya adalah:
1. Ektoderm, terbagi atas:
1. Ektoderm, terbagi atas:
a)    Epidermis
1)      Lapisan epidermis kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk: sisik, bulu, kuku, tanduk, cula, taji.
2)      Kelenjar-kelenjar kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lendir, kelenjar air mata.
3)      Lensa mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.
4)      Stomodeum menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah dan indra pengecap.
5)      Proctodeum menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam.
6)      Lapisan enamel gigi.
b)    Neural (saraf)
1)   Otak dan sumsum tulang belakang.
2)   Saraf tepi otak dan punggung.
3)   Bagian persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.
4)   Chromatophore kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.
  
2. Mesoderm
a)    Otot : lurik, polos dan jantung.
b)   Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.
c)    Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.
d)   Ginjal dan ureter.
e)    Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam tubuh, seperti pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh darah.
f)    Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: pleura, pericardium, peritoneum dan mesenterium.
g)   Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pankreas, kelenjar buntu.
h)   Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.
3. Endoderm        
a)    Lapisan epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
b)   Kelenjar-kelenjar pencernaan misalnya hepar, pankreas, serta kelenjar lendir yang mengandung enzim dalam esophagus, gaster dan intestium.
c)    Lapisan epitel paru atau insang.
d)   Kloaka yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan kelamin (ductus genitalis).
e)    Lapisan epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya (Wildan, 1994).

Perkembangan Sistem Organ
1.   Susunan Saraf Pusat
Neurulasi adalah pembentukan lempeng neural (neural plate) dan lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini untuk membuat neural tube, yang terbenam ke dalam dinding tubuh dan berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis. Neural tube terbentuk sempurna pada akhir minggu ke 4.
Mesoderm paraksial berdiferensiasi untuk membentuk pasangan blok jaringan / somit. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom, miotom dan dermtom, yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otak rangka dan dermis kulit. Organ sensorik untuk janin berkembang sekitar pertengahan masa gestasi.
2.  Sistem Pencernaan
Antara minggu ke 6 dan 8 perkembangan proliferasi sel epitel yang melapisi bagian dalam lumen menyebabkan obliterasi yang kemudian secara bertahap mengalami regionalisasi. Pertumbuhan awal usus sangat cepat sehingga usus keluar ke dalam rongga amnion. Enzim pencernaan terdapat di sekitar minggu ke 24 – 28, dengan pengecualian laktasi. Koordinasi peristaltik usus janin mulai jelas pada minggu ke 14. Pada minggu ke 34 sudah terjadi koordinasi mengisap, menelan, dan peristalsis.
3.   Wajah
Wajah terbentuk antara minggu ke 5 dan 12 dari arkus brakialis. Hidung tumbuh sebagai pilar jaringan mata terbentuk dari kombinasi jaringan saraf dan ektoderm khusus. Telinga mula-mula terletak rendah. Di bawah hidung tonjolan maksilaris meluas untuk membentuk dasar hidung dan atap mulut. Bibir atas terbentuk dari tonjolan yang meluas untuk bertemu di bagian tengah.
4.  Tengkorak
Tengkorak terbentuk dari jaringan mesenkim di sekitar otak. Tengkorak di bentuk dari neurokranium yang melindungi otak dan viserokranium yang membentuk kerangka wajah. Tiap-tiap elemen tengkorak ini memiliki komponen dan kartilaginosa pada janin. Fontanel posterior menutup sekitar 3 bulan setelah lahir dan fontanel posterior menutup saat bayi berusia sekitar 18 bulan.
5.  Sistem Kardiovaskular
Merupakan sistem yang pertama terbentuk pada beberapa sel di mosederm yolk yang kemudian membentuk kelompok yang disebut pulau darah. Pulau-pulau darah menyatu, membentuk saluran pembuluh darah yang saling berhubungan untuk membentuk rute yang jelas. Organisasi rute melintas yolk sac serupa dengan organisasi geografis delta sungai.
Jantung primitif berkembang dari “tapal kuda” mesoderm embrionik. Bentuk khas jantung dihasilkan oleh aliran sel darah di dalam saluran pembuluh yang menyebabkan tabung jantung mengambil bentuk lengkung huruf S yang akhirnya berbentuk jantung.
Pada hari ke-21 sel yang mengelilingi jantung berdiferensi menjadi sel miokardium yang mampu menghasilkan respons hingga jantung yang terdiri atas 4 rongga berurutan mulai berdenyut.
6.   Sistem Pernafasan
Trakea dan bronkus utama tumbuh sebagai kantung keluar pada saluran pencernaan, perkembangannya bergantung pada interaksi antara tonjolan endoderm dari usus depan yang sedang tumbuh dan mesoderm splantik yang diinvasinya sekitar hari ke-22 dan mengalami percabangan antara hari ke-26 dan 28.
7.  Sistem Perkemihan
Berkembang dari mesoderm intermeitat dan saling berkaitan erat dengan kelamin selama perkembanganmasa janin terbentuk 3 pasang ginjal: pronetroi, mesonefroi dan metanefroi.
Pronetroi, merupakan struktur transien nonfungsional yang muncul hanya selama beberapa minggu.
Mesonefroi, muncul pada minggu ke-4 berfungsi sebagai ginjal antara sampai akhir periode mudigah.
Metanefroi, minggu ke-5, berfungsi sekitar 4 minggu. Janin menghasilkan sampai 600 ml urinperhari.
8.  Otot dan Tungkai
Otot yang pertama terbentuk: otot punggung dari pasangan somit.Anggota badan mulai tampak sebagai tonjolan yang berkaitan dengan somit tertentu pada minggu ke-4 perkembangan. Osifikasi perubahan ke struktur tulang dimulai sejak usia 8 minggu tapi tetap belum sempurna saat lahir. Menonjolnya jumlah tulang rawan di kerangka, mempermudah pengeluaran janin saat melahirkan. Pada minggu ke-9 kerangka tubuh hampir sempurna walaupun tulang tengkorak masih terus dibentuk (Anshui, 2010).

Pertumbuhan janin di dalam kandungan.
1.   Bulan ke-0
Sperma membuahi ovum, membelah, masuk ke uterus dan tertanam pada hari ke-11.




Gambar 1. Zigot
(Lusa, 2011)

2.      Minggu ke-4/ Bulan ke-1
Bagian tubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang belakang, otak, dan saraf tulang belakang. Jantung, sirkulasi darah dan pencernaan juga sudah terbentuk.

Gambar 2. Janin 4 minggu
(Lusa, 2011)


3.   Minggu ke-8/ Bulan ke-2
          Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah . Raut muka dan bagian utama otak dapat terlihat. Terbentuk telinga, telinga  dan otak di bawah kulit yang tipis.

Gambar 3. Janin 8 minggu
(Lusa, 2011)

4.  Minggu ke-12/ Bulan ke-3
          Panjang janin  7-9 cm. Tinggi rahim  di atas simpisi (tulang kemaluan). Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang , kuku,ginjal mulai memproduksi urin.


 Gambar 4. Janin 12 minggu
(Lusa, 2011)

 5.  Minggu ke-16/ Bulan ke-4
          Panjang janin  10-17 cm. Berat janin  100 gram. Tinggi rahim  setengah atas simpisi pubis- pubis. Sistem muskloskeletal sudah matang, sistem saraf mulai melakukan kontrol. Pembuluh darah  berkembang cepat. Tangan janin   dapat menggenggam. Kaki menendangaktif. Pankreas memproduksi insulin. Kelamin luar sudah dapat ditentukan jenisnya.
Gambar 5. Janin 16 minggu
(Lusa, 2011)

6.  Mingguke-20/ Bulan ke-5
    Panjang janin 18-27 cm. Berat janin  300 gram. Tinggi rahim setinggi pusat. Verniks melindungi tubuh . Lenugo  menutupi tubuh  dan  menjaga minyak pada kulit. Terbentuk alis, bulu mata, dan rambut. Janin membuat jadwal teratur tidur, menelan dan menendang.



Gambar 6. Janin 20 minggu 
(Lusa, 2011)


7.  Minggu ke-24/ Bulan ke-6 
Panjang janin  28-34 cm. Beratjanin  600 gram. Tinggi rahim di atas pusat. Kerangka berkembang cepat. Berkembangnya sistem pernafasan. 

 Gambar 7. Janin 24 minggu
(Lusa, 2011)


8.  Minggu ke-28/ Bulan ke-7
 Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim  1000 gram. Tinggi rahim antara pertengahan pusat – prosessus xifodeus. Janin bisa bernafas, menelan dan mengatur suhu. Terbentuk surfaktan  dalam paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup. Bentuk janin   dua pertiga bentuk saat lahir.

 Gambar 8. Janin 28 minggu
(Lusa, 2011)


9.  Minggu ke-32/ Bulan ke-8
      Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim   1700 gram. Tinggi rahim dua pertiga di atas pusat. Simpanan lemak berkembang di bawah kulit . Janin mulai menyimpan zat besi, kalsium   dan fosfor. Kulit merah dan gerak aktif.


Gambar 9. Janin 32 minggu
(Lusa, 2011)

10.  Minggu ke-36/ Bulan ke-9
          Panjang janin 46 cm. Berat rahim 2500 gram. Tinggi rahim setinggi prosessus xifodeus. Kulit penuhlemak , organ sudah sempurna.



 Gambar 10. Janin  36 minggu
(Lusa, 2011)

11.   Minggu ke-40/ Bulan ke-10
      Panjang janin 50 cm. Berat  rahim 3000 gram. Tinggi  rahim  dua jari bawah prossesus xifodeus. Kepala janin masuk PAP ( pintu atas panggul), kuku panjang,testis, telah turun. Kulit halus hampir tidak ada langugo.



 Gambar 11. Janin  40 minggu
(Lusa, 2011)



Sumber:
Anonim. (2013). Organogenesis. [Online]. Tersedia: http://global.britannica.com/EBchecked/topic/432178/organogenesis [27 Februari 2013].
Anshui. (2010). Proses pembentukan janin, perkembangan kehamilan, dan fetus. [Online]. Tersedia: http://astrosit.blogspot.com/2011/02/proses-pembentukan-janin-proses.html 9 Maret 2013].
Lusa. (2011). Perkembangan janin dalam kandungan. [Online]. Tersedia: http://www.lusa.web.id/pertumbuhan-janin-dalam-kandungan/ [11 Februari 2013].
Wildan. (1994). Reproduksi dan embriologi. Bandung: Tarsito.
 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

Autumn Falling Leaves

Blogger templates

About