Proses Terbentuknya Manusia
Organogenesis mengubah massa amorf sel menjadi
organ lengkap dalam pengembangan embrio.
Sel-sel dari suatu daerah organ pembentuk mengalami perkembangan diferensial
dan gerakan untuk membentuk primordial organ, atau anlage. Organogenesis
merupakan proses gabungan dua periode, yaitu periode pertumbuhan antara dan
periode pertumbuhan akhir. Pada periode pertumbuhan antara terjadi transformasi
dan diferensiasi bagian-bagian tubuh embrio dari bentuk primitif hingga menjadi
bentuk definitif. Sedangkan pada periode pertumbuhan akhir, embrio akan
mengalami penyelesaian pertumbuhan (Anonim, 2013).
Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan
lembaga akan membentuk jaringan-jaringan khusus dan organ-organ
tubuh, dimana proses ini disebutorganogenesis. Tahapan organogenesis
diantaranya adalah:
1. Ektoderm, terbagi atas:
1. Ektoderm, terbagi atas:
a)
Epidermis
1) Lapisan epidermis
kulit, dengan derivatnya yang bertekstur (susunan kimia) tanduk: sisik, bulu,
kuku, tanduk, cula, taji.
2) Kelenjar-kelenjar
kulit: kelenjar minyak bulu, kelenjar peluh, kelenjar ludah, kelenjar lendir,
kelenjar air mata.
3) Lensa
mata, alat telinga dalam, indra bau dan indra peraba.
4) Stomodeum
menumbuhkan mulut, dengan derivatnya seperti lapisan email gigi, kelenjar ludah
dan indra pengecap.
5) Proctodeum
menumbuhkan dubur bersama kelenjarnya yang menghasilkan bau tajam.
6) Lapisan
enamel gigi.
b)
Neural (saraf)
1) Otak dan
sumsum tulang belakang.
2) Saraf
tepi otak dan punggung.
3) Bagian
persyarafan indra, seperti mata, hidung dan kulit.
4) Chromatophore
kulit dan alat-alat tubuh yang berpigmen.
2. Mesoderm
a) Otot :
lurik, polos dan jantung.
b) Mesenkim
yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan jaringan.
c) Gonad,
saluran serta kelenjar-kelenjarnya.
d) Ginjal
dan ureter.
e) Lapisan
otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia, tunica musclarismucosa
dan serosa) berbagai saluran dalam tubuh, seperti pencernaan, kelamin, trakea,
bronchi, dan pembuluh darah.
f) Lapisan
rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: pleura, pericardium, peritoneum
dan mesenterium.
g) Jaringan
ikat dalam alat-alat seperti hati, pankreas, kelenjar buntu.
h) Lapisan
dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya.
3. Endoderm
a) Lapisan
epitel seluruh saluran pencernaan mulai faring sampai rectum.
b) Kelenjar-kelenjar
pencernaan misalnya hepar, pankreas, serta kelenjar lendir yang mengandung
enzim dalam esophagus, gaster dan intestium.
c) Lapisan
epitel paru atau insang.
d) Kloaka
yang menjadi muara ketiga saluran: pembuangan (ureter), makanan (rectum), dan
kelamin (ductus genitalis).
e) Lapisan
epitel vagina, uretra, vesika urinaria dan kelenjar-kelenjarnya (Wildan, 1994).
Perkembangan Sistem Organ
1. Susunan Saraf Pusat
Neurulasi adalah pembentukan lempeng neural
(neural plate) dan lipatan neural (neural folds) serta penutupan lipatan ini
untuk membuat neural tube, yang terbenam ke dalam dinding tubuh dan
berdiferensiasi menjadi otak dan korda spinalis. Neural tube terbentuk sempurna
pada akhir minggu ke 4.
Mesoderm paraksial berdiferensiasi untuk
membentuk pasangan blok jaringan / somit. Somit berdiferensiasi menjadi sklerotom,
miotom dan dermtom, yang masing-masing menghasilkan tulang rangka sumbu, otak
rangka dan dermis kulit. Organ sensorik untuk janin berkembang sekitar
pertengahan masa gestasi.
2. Sistem Pencernaan
Antara minggu ke 6 dan 8 perkembangan
proliferasi sel epitel yang melapisi bagian dalam lumen menyebabkan obliterasi
yang kemudian secara bertahap mengalami regionalisasi. Pertumbuhan awal usus
sangat cepat sehingga usus keluar ke dalam rongga amnion. Enzim pencernaan
terdapat di sekitar minggu ke 24 – 28, dengan pengecualian laktasi. Koordinasi
peristaltik usus janin mulai jelas pada minggu ke 14. Pada minggu ke 34 sudah
terjadi koordinasi mengisap, menelan, dan peristalsis.
3. Wajah
Wajah terbentuk antara minggu ke 5 dan 12 dari
arkus brakialis. Hidung tumbuh sebagai pilar jaringan mata terbentuk dari
kombinasi jaringan saraf dan ektoderm khusus. Telinga mula-mula terletak
rendah. Di bawah hidung tonjolan maksilaris meluas untuk membentuk dasar hidung
dan atap mulut. Bibir atas terbentuk dari tonjolan yang meluas untuk bertemu di
bagian tengah.
4. Tengkorak
Tengkorak terbentuk dari jaringan mesenkim di
sekitar otak. Tengkorak di bentuk dari neurokranium yang melindungi otak dan
viserokranium yang membentuk kerangka wajah. Tiap-tiap elemen tengkorak ini
memiliki komponen dan kartilaginosa pada janin. Fontanel posterior menutup
sekitar 3 bulan setelah lahir dan fontanel posterior menutup saat bayi berusia
sekitar 18 bulan.
5. Sistem Kardiovaskular
Merupakan sistem yang pertama terbentuk pada
beberapa sel di mosederm yolk yang kemudian membentuk kelompok yang disebut
pulau darah. Pulau-pulau darah menyatu, membentuk saluran pembuluh darah yang
saling berhubungan untuk membentuk rute yang jelas. Organisasi rute melintas
yolk sac serupa dengan organisasi geografis delta sungai.
Jantung primitif berkembang dari “tapal kuda”
mesoderm embrionik. Bentuk khas jantung dihasilkan oleh aliran sel darah di
dalam saluran pembuluh yang menyebabkan tabung jantung mengambil bentuk lengkung
huruf S yang akhirnya berbentuk jantung.
Pada hari ke-21 sel yang mengelilingi jantung
berdiferensi menjadi sel miokardium yang mampu menghasilkan respons hingga
jantung yang terdiri atas 4 rongga berurutan mulai berdenyut.
6. Sistem Pernafasan
Trakea dan bronkus utama tumbuh sebagai kantung
keluar pada saluran pencernaan, perkembangannya bergantung pada interaksi
antara tonjolan endoderm dari usus depan yang sedang tumbuh dan mesoderm
splantik yang diinvasinya sekitar hari ke-22 dan mengalami percabangan antara
hari ke-26 dan 28.
7. Sistem Perkemihan
Berkembang dari mesoderm intermeitat dan saling
berkaitan erat dengan kelamin selama perkembanganmasa janin terbentuk 3 pasang
ginjal: pronetroi, mesonefroi dan metanefroi.
Pronetroi,
merupakan struktur transien nonfungsional yang muncul hanya selama beberapa
minggu.
Mesonefroi,
muncul pada minggu ke-4 berfungsi sebagai ginjal antara sampai akhir periode
mudigah.
Metanefroi,
minggu ke-5, berfungsi sekitar 4 minggu. Janin menghasilkan sampai 600 ml urinperhari.
8. Otot dan Tungkai
Otot yang pertama terbentuk: otot punggung dari
pasangan somit.Anggota badan mulai tampak sebagai tonjolan yang berkaitan
dengan somit tertentu pada minggu ke-4 perkembangan. Osifikasi perubahan ke
struktur tulang dimulai sejak usia 8 minggu tapi tetap belum sempurna saat
lahir. Menonjolnya jumlah tulang rawan di kerangka, mempermudah pengeluaran
janin saat melahirkan. Pada minggu ke-9 kerangka tubuh hampir sempurna walaupun
tulang tengkorak masih terus dibentuk (Anshui, 2010).
Pertumbuhan janin di dalam kandungan.
1. Bulan ke-0
Sperma
membuahi ovum, membelah, masuk ke uterus dan tertanam pada hari ke-11.
Gambar 1. Zigot
(Lusa, 2011)
2. Minggu ke-4/ Bulan ke-1
Bagian
tubuh embrio yang pertama muncul akan menjadi tulang belakang, otak, dan saraf tulang
belakang. Jantung, sirkulasi darah dan pencernaan juga sudah terbentuk.
Gambar 2. Janin 4 minggu
(Lusa, 2011)
3.
Minggu ke-8/ Bulan ke-2
Panjang janin 250 mm. Jantung mulai memompa darah . Raut muka dan bagian utama
otak dapat terlihat. Terbentuk telinga, telinga dan otak di bawah kulit
yang tipis.
Gambar 3. Janin 8 minggu
(Lusa, 2011)
4.
Minggu ke-12/ Bulan ke-3
Panjang janin 7-9 cm. Tinggi rahim di
atas simpisi (tulang kemaluan). Embrio menjadi janin. Denyut jantung terlihat
pada USG. Mulai ada gerakan. Sudah ada pusat tulang , kuku,ginjal mulai
memproduksi urin.
Gambar 4. Janin 12 minggu
(Lusa, 2011)
5.
Minggu ke-16/ Bulan ke-4
Panjang
janin 10-17 cm. Berat janin 100 gram. Tinggi rahim setengah
atas simpisi pubis- pubis. Sistem muskloskeletal sudah matang, sistem saraf
mulai melakukan kontrol. Pembuluh darah berkembang cepat. Tangan
janin dapat menggenggam. Kaki menendangaktif. Pankreas memproduksi
insulin. Kelamin luar sudah dapat ditentukan jenisnya.
Gambar 5. Janin 16 minggu
(Lusa, 2011)
6.
Mingguke-20/ Bulan ke-5
Panjang janin 18-27 cm. Berat janin 300 gram. Tinggi rahim setinggi
pusat. Verniks melindungi tubuh . Lenugo menutupi tubuh dan
menjaga minyak pada kulit. Terbentuk alis, bulu mata, dan rambut. Janin
membuat jadwal teratur tidur, menelan dan menendang.
Gambar 6. Janin 20 minggu
(Lusa, 2011)
7.
Minggu ke-24/ Bulan ke-6
Panjang janin 28-34 cm. Beratjanin
600 gram. Tinggi rahim di atas pusat. Kerangka berkembang cepat.
Berkembangnya sistem pernafasan.
Gambar 7. Janin 24 minggu
(Lusa, 2011)
8.
Minggu ke-28/ Bulan ke-7
Panjang janin 35-38 cm. Berat rahim
1000 gram. Tinggi rahim antara pertengahan pusat – prosessus xifodeus.
Janin bisa bernafas, menelan dan mengatur suhu. Terbentuk surfaktan dalam
paru-paru. Mata mulai membuka dan menutup. Bentuk janin dua pertiga
bentuk saat lahir.
Gambar 8. Janin 28 minggu
(Lusa, 2011)
9.
Minggu ke-32/ Bulan ke-8
Panjang janin 42,5 cm. Berat rahim 1700 gram. Tinggi
rahim dua pertiga di atas pusat. Simpanan lemak berkembang di bawah kulit .
Janin mulai menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor. Kulit merah dan
gerak aktif.
Gambar 9. Janin 32 minggu
(Lusa, 2011)
10.
Minggu ke-36/ Bulan ke-9
Panjang
janin 46 cm. Berat rahim 2500 gram. Tinggi rahim setinggi prosessus xifodeus.
Kulit penuhlemak , organ sudah sempurna.
Gambar 10. Janin
36 minggu
(Lusa, 2011)
11.
Minggu ke-40/ Bulan ke-10
Panjang janin 50 cm. Berat rahim 3000 gram. Tinggi rahim dua
jari bawah prossesus xifodeus. Kepala janin masuk PAP ( pintu atas panggul),
kuku panjang,testis, telah turun. Kulit halus hampir tidak ada langugo.
Gambar 11. Janin
40 minggu
(Lusa, 2011)
Sumber:
Anonim.
(2013). Organogenesis.
[Online]. Tersedia: http://global.britannica.com/EBchecked/topic/432178/organogenesis
[27 Februari 2013].
Anshui.
(2010). Proses
pembentukan janin, perkembangan kehamilan, dan fetus. [Online]. Tersedia: http://astrosit.blogspot.com/2011/02/proses-pembentukan-janin-proses.html
9 Maret 2013].
Lusa.
(2011). Perkembangan
janin dalam kandungan. [Online]. Tersedia: http://www.lusa.web.id/pertumbuhan-janin-dalam-kandungan/
[11 Februari 2013].
Wildan.
(1994). Reproduksi
dan embriologi. Bandung: Tarsito.
0 komentar:
Posting Komentar