Jumat, 05 April 2013

FERTILISASI

Posted by Devi Nur Silvia On 00.20 | No comments


Proses fertilisasi
https://www.youtube.com/watch?v=s2LuRLLuiRo



PEMBUAHAN (FERTILISASI)


Keadaan gamet sekitar pada saat pembuahan
Spermatozoa

Gambar 1. Spermatozoa
(Nilson, 2013)
Spermatozoa giat bergerak oleh kayuhan flagellumnya. Energi didapat dari pernafasan anaerobis fruktosa yang terkandung dalam semen. Dan dari pernapasan aerobis glukosa dan glikogen yang terkandung dalam saluran kelamin betina. (ATP yang dihasilkan dari pernapasan aerobis lebih kurang 16X ATP yang dihaslkan dari pernapasan anaerobis)

Sejak menempuh cervix, uterus, sampai tuba fallopi, spermatozoapun mengalami kapasitasi. Yakni kapasitas atau kesanggupan untuk melakukan pembuahan. Kapasitasi itu sesungguhnya proses biokemis. Pada daerah vagina terdapat zat inhibitor pembuahan, yang menghalangi dilepaskannya enzim hyaluronidase dan akrosin dari spermatozoa. Dengan kapasitasi, dihasilkan zat dalam saluran kelamin betna yang berguna menetralkan zat inhibitor tersebut

Secara genetis, pada saat pembuahan spermatozoa sedah lengkap menempuh proses meiosis I  dan meosis II, sudah pula menempuh proses pematangan dalam ductus epididymis.

Gambar 2. Ovum
(Nilson, 2013)
Ovum
Deutoplasma sudah siap didistribuskan sekitar ooplasma, ada yang berupa granula (butiran), ada pula berupa platelet (kepingan), selain itu dalam proses pematangan ovm terjadi pula pemasukan pigmen ke ooplasma pada beberapa jenis hewan, seperti  Pisces dan Amphibia. Butiran pigmen ini masih diragukan peranannya untuk proses pembuahan, hanya diperkirakan dapat berperan sebagai indikator terjadinya perubahan metabolisme ouvm setelah terjadinya pembuahan, karena pigmen itu berubah distribusinya.
Protein ARN (asam ribosa nukleat) untuk sintesa protein bersama asam-asam amino pun terakumulasi di dalam ovum

 

Gambar 3. Sel Sperma Mendekati Ovum
(Isharmanto, 2010)
Berbeda dengan spermatozoa, susunan genetis pada ovum belum lengkap walaupun telah menempuh tahap meosis I. Tidak semua hewan sudah selesai tahap meosis I ketika akan pembuahan. Anjing dan serigala masih dalam tingkat poliferasi (mitosis), sedangkan meosis I dan meosis II berlangsung setelah pembuahan. Amphioxus, seperti halnya primata, meosis I sudah selesai, dan meosis II berlangsung setelah pembuahan. Susunan genetis terakhir ini umum terdapat pada berbagai macam Verebrata dan Invertebrata.

Pertukaran oksigen dalam sel ovum berlangsung dalam frekuensi yang sangat rendah, berbeda halnya dengan spermatozoa, dan ia impermeabel dengan berbagai zat yang ada disekitarnya.

Kegiatan gamet untuk membuahi
Ovum
Ovum akan mengeluarkan gynogamot, yang terdiri dari
        1.    Fertilizin 
        2.    Zat penelur
Fertilizin berguna untuk
        1.    Mengaktifkan spermatozao untuk bergerak
        2.    Menarik spermatozoa secara kemotaxis positif
        3.    Mngagglutinasi spermatozao sekitar ovum

   Fertilizin pertama kali diperkenalkan oleh F.R. Liilie (1919), yang dia temukan pada selubung jelly ovum bulu bab. At ini terdiri dari glikoprotein. Atau mukopolisakarda. Rangkaian asam-asam amino dan monosakaridanya berbeda-beda pada berbagai species. Karena itu fertilizin itu disebut “species spesific”. Fertilizin tidak berfungsi pada spermatozoa jenis lain dari sang betina. Molekulnya memiliki “Bonding site” atau tempat mengikat lebih dari satu buah. Karena itu satu buah molekul fertilizin dapat mengikat dua buah spermatozoa.

 

Gambar 4. Pergerakan Sperma
(Isharmanto, 2010)
 
    
Fertilizin dapat diekstrak dari selubunng jelly telur bulu babi. Jika diteteskan ke dalam semen jantanya, maka akan terjadi agglutinasi spermatozoa. Terbukti pula fertilizin pada oolemma sendiri. Sebab jika ovum dicuci dan dilepaskan dari selubung jellynya, ia tidak akan dapat menarik spermatozoa.
     Karena sifatnya yang mengagglutinasi spermatozoa, maka fetilizin dapat dianggap sebagai antigen dalam sistem immunologi.
      Zat penelur bekerja untuk merangsang jantan agar mengeluarkan spermatozoanya. Ini terdapat pada hewan yang membuahi di air (eksternal)
      Spermatozoa
      Spermatozoa akan mengeluarkan androgamon yang terdiri dari
           1. Hyaluronidase  
           2. Antifertilizin
           3. Akrosin
           4. Zat penelur

Hyaluronidase, enzim yang dihasilkan dalam testis. Untuk melarutkan asam hyaluronad yang meyelimuti sel-sel granulosa pada sekeliling ovum (corona radiata).  Peranan hyaluronidase banyak juga yang meragukan, karena meski beberapa hewan tidak mengandung enzim ini, namun masih dapat membuahi ovum. Antifertilizin, sebagai lawan dari fertilizin yang dihasilkan oleh ovum. Jika fertilizin bertindak sebagai antigen maka antifertilizin merupakan antibodinya. Oleh adanya interaksi antara kedua zat tersebut terjadi agglutinasi spermatozoa yang ada disekitar ovum, sehingga ada sebagian yang menumbuk ovum lalu mencoba untuk menerobos masuk.

      Sebagaimana halnya fertilizin, antifertilizin juga bersidfat speific. Sukar sekali terjadi proses agglutinasi jika perjumpaan gamet itu berbeda species. Berbeda spesies berarti berbeda pula susunan asam amino dan monosakarida pada molekulnya, dan dinding bonding-sitenya pun berbeda, keduanya tidak memiliki kecocokan dalam hal struktur. Antifertilizin terdiri dari molekul protein asam, dan dapat dilepaskan dari spermatozaa dengan berbagai cara, seperti pembekuan atau pemanasan. Zat ini juga dapat dibebaskan dari spermatozao setelah diagglutinasi dengan meneteskan fertilizin kedalam semen. Oleh adanya agglutinasi tersebut antifertilizin keluar, dan spermatozoanya tidak akan mampu lagi membuahi.
     Akrosin, merupakan semacam protease yang dapat memecah protein mirip dengan tripsin yang dihasilkan oleh pancreas, untuk mencernakan protein dalam usus. Zat ini keluar dari akrosom spermatozoa , ketika terjadir eaksi akrosom zat ini dapat menghancurkan zona pellucida. Dan tidak seluruh daerah zona ini akan dihancurkan, hanya disuatu tempat kecil yang cukup sebagai jalan masuk spermatozoa kedalam ovum.



Gambar 5. Sperma Menembus Ovum
(Nilson, 2013)



Gambar 6. Sperma mendekati ovum
(Nilson, 2013)
Zat penelur,bekerja untuk merangsang betina agar mengeluarkan telur, sebagai zat penyeimbang zat yang dikeluarkan oleh betina, ini terdapat pada hewan yang melakukan pembuahan eksternal

Selain zat yang dsebutkan diatas, spermatozoa juga meiliki flagellum yang dapat membantunya dalam bergerak mendekati ovum, dan memungkinnya aktif berenang dalam lendir semen hingga menerobos zona pellucida dari ovum.

Masuknya spermatozoa kedalam ovum
Bersatunya kedua gamon pada masing-masing gamet menyebabkan terjadinya aglutinasi didalam ovum dan memudahkan beberapa spermatozoa untuk bertumbukan dengan ovum hingga kemudian satu diantaranya dapat menerobos masuk kedalam ovum. Pada kebanyakan hewan seluruh bagian dari spermatozoa dapat masuk kedalam ovum, namun pada mamalia seperti manusia hanya bagian kepala sampai leher saja yang dapat menembus zona pellucida pada ovum dan kemudian inti dari sel spermatozoa akan keluar hingga akhirnya fusi dengan materi genetik pada ovum, sedangkan bagian dari spermatozoa yang lainnya akan lisis atau hancur.

Spermatozoa pada manusia akan masuk secara menyamping, sedikit sejajar dengan zona pellucida pada ovum. Dan ternyata ekor sangat giat bergerak membantu mendorong spermatozoa untuk masuk, dan setelah berhasil masuk kedalam ovum maka gerakan tersebut akan terhenti.

Ketika spermatozoa malakukan tumbukan dengan zona pellucida pada ovum maka akan terjadi proses akrosom, dimana akrosin akan dilepaskan, yang membuat jalan pada dinding membran ovum (oolemma) sehingga dinding depan akrosom akan besatu dengan oolemma dan inti dari spermatozoapun dapat disalurkan, Apabila sel spermatozoa teleh berhasil masuk, maka daya adhesi dari molekul penyusun corona radiata akan berkurang dan masing masing selnnya akan membuat pseudopodia dan memfagocytosis spermatozoa lain yang ada disekitar ovum, sehingga corona radiata ini akan menjadi agen pembersih bagi sel sperma yang lain. Disamping itu, apabila telah terjadi fertilisasi, maka daya elektrostatis ovum akan meningkat dan mematikan sel sperma lain yang berusaha masuk.

 

Gambar 7. Fertilization
(Benjamin, 2010)
Setelah sampai didalam ooplasma, maka kromatin dari initi spermatozoa akan  berubah menjadi benang-benang kromosom. Kemudian terbentuk gelembung-gelembung kecil yang menyelaputinya yang disebuut pronukleus jantan.  Sedangkan inti ovum akan berubah menjadi pronukleus betina. Dan melanjutkan proses oogenesis (meiosis II). Polosit yang berada di bawah zona pellucda juga mengalami meiosis. Hingga akhirnya akan terbentuk tiga buah polosit. Pronukleus betina kini telah bersifat haploid seperti pronukleus jantan. Masing-masing pronuklei sudah memiliki sentriol, namun untuk proses pembelahan selanjutnya sentriol jantanlah yang akan dipakai dan berada di daerah midlle piece yang menjadi titik gelendong, karena sentriol betina akan hilang dan lisis.

Masing-masing pronuklei akan bergerak mendekat ke poros telur, sedikit lebih dekat ke kutub animal. Lalu terjadilah proses karyogamy. Yakni bergabungnya pronuklei. Mula-mula nukleoli di keduanya akan hilang, selaput inti hilang, dan besar pronuklei akan menciut. Masing-masing kromosom mengganda menjadi dua buah kromatid dengan keadaan sentromer yang masinh bersatu, dan siap untuk melakukan embriogenesis


Daftar Pustaka
Nilson, Lennari. 2013. Spermatozoa. [online[. Tersedia: http://lesungpipit.wordpress.com/2009/10/21/bukti-kejadian-seorang-manusia/. (7 maret 2013).
Nilson, Lennari. 2013. ovum. [online[. Tersedia: http://lesungpipit.wordpress.com/2009/10/21/bukti-kejadian-seorang-manusia/. (7 maret 2013).
Isharmanto. 2010. Sel Sperma. [online]. Tersedia: http://biologigonz.blogspot.com/2010/05/fertilisasi.html. (7 maret 2013).
Isharmanto. 2010. Proses Pergerakan Sperma. [online]. Tersedia: http://biologigonz.blogspot.com/2010/05/fertilisasi.html. (7 maret 2013)
Nilson, Lennari. 2013. Sperma and Ovum. [online[. Tersedia: http://lesungpipit.wordpress.com/2009/10/21/bukti-kejadian-seorang-manusia/. (7 maret 2013).
Nilson, Lennari. 2013. Akrosomic Proces. [online[. Tersedia: http://lesungpipit.wordpress.com/2009/10/21/bukti-kejadian-seorang-manusia/. (7 maret 2013).
Benjamin. 2010. Fertilization. [online]. Tersedia: http://jesicatheblog.blogspot.com/2011/01/g-fertilisasi-embriogenesis.html

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

Autumn Falling Leaves

Blogger templates

About